1. SERAGAM NATO
2. BONEKA BARBIE
3. AIRBRIDGE BANDARA
4. KNALPOT MERCEDES BENZ
5. RADIO MAGNO
6. SEPEDA POLYGON
7. ALAT PEMBASMI KANKER OTAK
Di awali dengan seragam NATO yang di produksi Indonesia. NATO atau North Atlantic Treaty Organization adalah
sebuah organisasi internasional untuk keamanan dunia sebagai bentuk
dukungan persetujuan antara Atlantik Utara yang di tanda tangani tahun
1949. Dari ke 28 negara anggotanya, Indonesia memang bukan termasuk
salah satunya, tetapi Negara kita ternyata secara tidak langsung punya
andil di organisasi yang berpusat di Brussels, Belgia tersebut. Yakni
dalam hal seragam serdadu NATO yang gagah itu, ternyata di produksi oleh
sebuah perusahaan yang bernama PT Sritex yang berada di Solo, Jawa
Tengah.
Selanjutnya adalah boneka Barbie yang di
produksi di Indonesia. Boneka Barbie adalah boneka cantik yang terkenal
dan terlaris di dunia. Boneka ini pertama kali di perkenalkan di
American International Toy Fair pada tahun 1959. Boneka dan aksesoris
mainan yang berasal dari Amerika Serikat ini, dibuat dengan ukuran skala
kurang lebih 1/6 dari ukuran sesunguhnya. Dalam proses pembuatan boneka
Barbie ini, ternyata hanya ada 2 pabriknya di seluruh dunia. Pabrik
pertama berada di China dan pabrik kedua di Jababeka Cikarang, Jawa
Barat, Indonesia.
Apakah anda mengetahui apa yang di sebut
AIRBRIDGE? Mungkin nama ini asing di telinga, tetapi anda mungkin sudah
sering menggunakannya. AIRBRIDGE adalah tangga belalai yang di gunakan
saat penumpang pesawat akan menuju pintu pesawat. Dan ternyata AIRBRIDGE
yang banyak di gunakan di bandara-bandara di dunia ini, pertama kali di
buat oleh PT Bukaka di Indonesia.
Siapa yang tidak tahu mobil mewah bermerek Mercedes Benz? Kendaraan prestisius asal Jerman tersebut banyak di miliki oleh orang-orang
menengah atas, baik di dunia maupun di Indonesia. Merek mobil tertua di
dunia itu, ternyata mempercayai Indonesia untuk bekerja sama dengannya
dalam memproduksi mobil mereka. Yakni knalpot mobil Mercedes Benz dibuat
di Indonesia yang pengerjaannya sepenuhnya dilakukan di Purbalingga,
Jawa Tengah.
Produk atau buatan Indonesia yang
mendunia selanjutnya adalah Magno. Yaitu sebuah radio kayu asli buatan
Indonesia yang sudah menebar frekuensi sampai Jepang, Amerika Serikat,
Finlandia, Inggris, dan Prancis. Konsep yang di tawarkan oleh Magno
tergolong unik, yakni produknya di finishing dengan minyak kayu bukan
Pernis. Karenanya sang pemilik harus rajin merawat radionya secara
berkala agar tetap prima. Dan pria bernama Singgih Susilo Kartono, sang
pencipta Magno, memiliki keinginan agar mengeliminir budaya pakai buang
agar tercipta koneksi antara produk dan pemilik. Dengan harga sekitar
200 sampai 300 Dollar Amerika, Singgih menggunakan desainer link untuk
menjual karyanya ini.
Bagi penggemar olahraga sepeda tentu tak
asing dengan merek yang satu ini. Adalah PT Insera Sena, produsen sepeda
Polygon yang berdiri sejak 1989 di Sidoarjo, Jawa Timur merupakan
pembuat dan perakit sepeda untuk pasar luar negeri. Pada tahun 1991,
Insera mulai memproduksi sepeda bermerek Polygon dan sepuluh tahun
kemudian mengekspor produknya tersebut ke Singapura, Malaysia. Lalu dua
tahun terakhir, mulai menjelajah ke Australia. Dari seluruh unit sepeda
yang di produksi, 30% menggunakan merek Polygon, 20% nya untuk pasar
lokal, sedangkan 10% nya untuk ekspor ke luar negeri terutama untuk
sepeda jenis Mountain Bike Cosmic dan Colossus.
Dan karya anak bangsa yang terakhir
adalah alat pembasmi kanker otak. Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi
Indonesia atau MITI yang bekerja sama dengan CTech Laboratory telah
berhasil menemukan alat pembasmi kanker otak. Cara kerja alat pembasmi
kanker otak ini adalah dengan menerapkan metode listrik statis, dan
sudah diujikan oleh penderita kanker otak kecil. Setelah di aplikasikan
selama 2 bulan, pasien tersebut dinyatakan sembuh total. Metode radiasi
listrik statis berbasis tomografi ini, sepenuhnya hasil karya anak
bangsa Indonesia yang akan menjadi terobosan dalam dunia kedokteran di
dunia.
Itulah 7 buatan Indonesia yang mendunia.
Sebagai orang Indonesia sudah saatnya kita tidak merendahkan produk
dalam negeri, namun sebaliknya BANGGA dan MENGGUNAKANNYA.
Sumber : http://zulkifli19.wordpress.com